MEDIA AUDIO dan AUDIO VISUAL
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah
Media Pembelajaran
Di
Susun oleh: kelompok 7
Nova Angraiyani: 2313.053
Indah Permatasari:2313.046
Sitinurhaliza:2313.067
Kelas 4b
Dosen
Pembimbing:
Arifmiboy, S. Ag, M. Pd
FAKULTAS
TARBIYAH
PROGRAN
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2015
M / 1436 H
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media
Audio
1.
Pengertian
dan fungsi media audio
a. Media audio menurut Sadiman adalah media untuk menyampaikan pesan
yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal
(kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.[1]
b. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Pengembangan
media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis
besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi dan evaluasi. Dalam perencanaan
meliputi kegiatan – kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran,
penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip. Sedangkan
produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah
direncanakan dapat direkan dalam pita suara atau piringan suara. Dan untuk
evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program apakah program
tersebut bisa dipakai apa tidak, atau perlu direvisi.
Fungsi media
audio menurut Arsyad yang mengutip pendapat Sudjana dan Rivai adalah untuk
melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan
dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media
audio ialah berupa :
a.
Pemusatan
perhatian dan mempertahankan perhatian
Contoh
: siswa ditugasi untuk menghitung kata-kata tertentu dari apa yang terungkap
dalam suati paragraf yang dia dengar.
b.
Mengikuti
pengarahan
Siswa
mendengarkan suatu pernyataan singkat dan selanjutnya siswa harus menandai satu
pertanyaan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.
c.
Melatih
daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar
Siswa
mendengarkan suatu kalimat atau salah satu frase kalimat, kemudian mereka
meirukannya. Dlam hal ini tidak dalam satu kata saja, untuk memungkinkan adanya
daya analisis hubungan satu kata dengan kata yang lain sebelum meraka
menirukan.
d.
Perolehan
arti dari
suatu konteks
Siswa
harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang arti katanya
bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu.
Bagian kalimat ini diperdengarkan seagai suau tanda (clue).
e.
Memilah
informasi dan gagasan yang relevan dan tidak relevan.
Kepada
siswa diperdengarkan suatu paragraf yang didalamnya terdapat kata-kata atau
informasi yang tidak relevan atau tidak pada konteksnya. Kata-kata yang
biasanya dipakai adalah mempunyai bunyi hampir bersamaan denagn kata yang
mempunyai konteks yang benar.
f.
Merangkum,
mengingat kembali dan menggali informasi.
Dalam
hal ini biasanya disajikan suatu cerita pendek atau tulisan pendek, dan siswa
mengungkapkannya kembali setelah selesai mendengarkan cerita tersebut.
Fungsi lain
dari media audio adalah sebagi alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya
hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode
atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar
yang akan membantu keberhasilan.
Selain itu, Sudjana
juga menambahkan pemanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran terutama
digunakan dalam :
1)
Pengajaran
musik literaty (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
2)
Pengajaran
bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
3)
Pengajaran
melalui radio atau radio pendidikan.
4)
Paket-paket
belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat
melatih
daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
2.
Macam
– macam media audio
Beberpa macam media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik,
laboratorium bahasa.
a.
Radio
pendidikan
Radio
adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar.
Penyiar
secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui microfon
yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang
elektromagnetik tersebut.
Menurut Hamalik, radio pendidikan adalah suatu perlengkapan elektronik
yang diciptakan berkat kemajuan dalam teknologi modern. Fungsi radio pendidikan
dalam pengajaran adalah untuk memperkaya pengalaman pendidikan dan ide – ide
kreatif. Sedangkan nilai radio pendidikan dalam pengajaran adalah :
1)
Memberikan
berita yang up to date dan beritanya autentik berdasar pada kenyataan.
2)
Mempunyai
tinjauan yang luas dan memberikan gambaran yang jelas.
3)
Menarik
minat
4)
Mendorong
kreatifitas
5)
Integrasi
dan diskriminasi.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai, siaran radio untuk pendidikan
diarahkan bagi usaha-usaha :
1)
Perombakan
atau perkembangan dalam sesuatu bidang
2)
Siaran
yang ditujukan ke sekolah suatu kelas dari sekolah sebagai tindakan pengarahan
atau pengayaan pada suatu bidang studi pada suatu tingkatan sekolah.
3)
Kegiatan
yang merupakam kegiatan pendidikan formal yang bertindak sebagai perluasan
suatu sekolah atau tingkat persekolahan.
4)
Kegiatan
yang merupakan kegiatan pendidikan nonformal (ko-kurikuler), misalnya untuk
pendidikan kepramukaan, taruna karya, dan sebagainya diluar persekolahan.
Sebagai suatu
media, radio mempunyi kelebihan jika dibandingkan media lain, yaitu :
1)
Harganya
relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV.
2)
Sifatnya
mudah dipindahkan (mobile).
3)
Jika
digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal
karena program dapat direkam dan diputar lagi.
4)
Radio
dapat mengembangakan daya imajinasi anak.
5)
Dapat
merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil mendengarkan siswa boleh
menulis, mengganbar, melihat peta, menyanyi, ataupun menari.
6)
Memusatkan
perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, bunyi, dan artinya.
7)
Siaran
lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.
8)
Radio
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; jangkauannya luas.
Kelemahan radio sebagai media yaitu:
1)
Sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication)
2)
Biasanya
siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
3)
Penjadwalan
pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah
b.
Alat
perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset
tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman
kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik
sebagai alat pemancarnya.
Rekaman
pendidikan Menurut Hamalik rekaman penddikan berasal dari bahasa asing yaitu
“recording” adalah sejenis alat audio. Menurut Sadiman, alat perekam pita
magnetik (magnetic tape recording) adalah suatu media pembelajaran yang
tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah
menggunakannya.[2]
Rekaman adalah
alat pembantu bagi pendidikan anak – anak. Ada dua macam rekaman dalam alat
perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan double
track recording. Dalam hal ini berarti rekaman berfungsi sebagai alat bantu
guru. Sedangkan menurut Danim rekaman pendidikan adalah alat audio yang tidak
diikuti dengan audio visual.
Nilai rekaman
dalam pendidikan Hamalik adalah :
1)
Rekaman
dapat memberikan bermacam- macam bahan pelajaran dikelas
2)
Menjadikan
pelajaran lebih kongkret, Bahan yang diperoleh asli
3)
Masyarakat
dapat dibawa kedalam kelas melalui rekaman
4)
Mendorong
berbagai kegiatan belajar serta motivasi belajar
5)
Rekaman
akan memberikan latihan
6)
Efisiensi
dalam pengajaran bahasa
Sedangkan menurut Rivai nilai dari rekaman seperti:
1)
Sebagai
alat perespon dan evaluasi
2)
Rekaman
dapat membantu melatih keterampilan berbicara dan pidato.
3)
Rekaman
juga dapat dilakukan oleh sendiri sehingga siswa dapat mengevaluasi..
Kelebihan alat perekam
pita magnetik:
1. Mempunyai fungsi ganda yang efektif
2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada.
5. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
6. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.
7. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dramatisasi dan lain-lain.
8. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.
9. Pengoperasian tape recorder relatif mudah.
Kelemahan alat perekam pita magnetik:
1. Daya jangkauannya terbatas
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio
3. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.
1. Mempunyai fungsi ganda yang efektif
2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada.
5. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
6. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.
7. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dramatisasi dan lain-lain.
8. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.
9. Pengoperasian tape recorder relatif mudah.
Kelemahan alat perekam pita magnetik:
1. Daya jangkauannya terbatas
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio
3. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.
c.
Laboratorium
bahasa
Laboratorium
bahasa adalah suatu alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam
bahasa asing dengan cara menyajikan materi yang disiapkan sebelumnya. Media
yang dipakai adalah alat perekam.[3]
3.
Keuntungan
dan keterbata menggunakan media audio
Keuntungan media audio, menurut Sadiman:
a.
Harga
murah dan variasi program lebih banyak daripada TV.
b.
Sifatnya
mudah untuk dipindahkan
c.
Dapat
digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau
diputar kembali
d.
Dapat
merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dna sebagainya
e.
Dapat
memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan
bahasa
f.
Dapat
menggantikan guru dengan lebih baik misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang
tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar dapat digantikan.
g.
Pelajaran
lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah dan metodis. Ini mengingat
guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan
penelitian.
h.
Dapat
menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang actual itu
dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic
i.
Dapat
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Keuntungan media audio Arsyad adalah :
a.
Merupakan
peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat
b.
Rekaman
dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada
ditempat secara bersamaan.
c.
Merekam
peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d. Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
d. Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
d.
Dalam
pengoprasiannya relatif sangat mudah
Keterbatasan media audio menurut Arsyad adalah :
a.
Dalam
suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan
atau informasi tersebut berada di tengah – tengah pita, maka akan memakan waktu
yang lama untuk menemukannya, apalagi jika radio-tape tidak memiliki angka-
angka penentuan putaran.
b.
Kecepatan
rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda
Sedangkan menurut Rivai penggunaan media audio dalam dunia
pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
a.
Memerlukan
suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga
pengertinnya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
b.
Media
audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah
abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
c.
Karena
abstrak, tingkatan pengertinnya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan pembendaharaan kata–kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
d.
Media
ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak.
e.
Penampilan
melalui ungkapaqn perasaan atau symbol analog lainnya dalm bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
Bila tidak bisa terjadi ketidak mengertian dan bahkan kesalah pahaman.
4.
Cara
penggunaan media audio
Menurut Rivai, dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa
peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam
(recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara
(mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan.
Menurut Arsyad, langkah–langkah
untuk mempersiapkan media audio adalah :
a.
Mempersiapkan
dir
b.
Mempersiapkan
kesiapan siswa
c.
Mendiskusikan
membahas materi program audio.
d.
Mendengarkan
materi audio yang akan dibahas
Sedangkan menurut Sudjana langkah – langkah yang harus dipersiapkan
dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal yaitu :
a.
langkah
persiapan meliputi : persiapan dalam merencanakan, memberikan pengarahan
terhadap siswa mengenai ide – ide yang sulit, menentukan sasaran, periksa
peralatan.
b.
Langkah
penyajian meliputi : menyajikan waktu yang tepat, mengatur situasi ruangan, berikan
motivasi untuk siswa
c.
Tindak
lanjut.
Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalikantara lain :
a.
Kelas
harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif
b.
Guru
hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut
c.
Menguasai
penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar
d.
Kegiatan
lanjutan
Teknik dalam perekaman radio pendidikan sudjana, mengusulkan
hal-hal yang harusdiperhatikan adalah sebagai berikut :
a.
pilih
subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka.
b.
Tentukan
garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c.
Tentukan
pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya.
d.
Adakan
latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e.
Pilih
sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi
5.
Evalusi
penilaian hasil dari media audio
Untuk mengukur atau mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan
siswa mendengar, memahami, dan menghargai materi audio antara lain :
a.
Dengan
memberikan tugas untuk mendengar rekaman kuliah atau pidato, siswa disuruh
mengajukan pertanyaan atas apa yang didengarnya
b.
Untuk
mendengarkan sebuah drama yang belum dikenal siswa ditugaskan untuk
mengidentifikasi berbagai unsur seperti pembicara, waktu, peristiwa dan gasan –
gagasan
c.
Untuk
drama atau pidato kuliah, mintalah siswa secara kritis untuk mengevaluasi
gagasan, pengucapan bicara, ekspresi dan aspek lainnya.
d.
Dengarkan
sebuah cerita atau masalah dan hentikan cerita sebelum berakhir, kemudian minta
siswa untuk mengungkapkan akhir bagaimana akhir dari cerita atau masalah
tersebut menurut versi mereka sendiri
B.
Media
Audio-Visual
1.
Pengertian
dan fungsi media audio visual
Menurut
Arsyad, media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan
tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan yang diperlukan dalam media
audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan
yang banyak, rancangan, dan penelitian.
Media Audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide
suara, dan lain sebagainya.
2.
Macam- macam media audio visual
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik.
Media audio visual terdiri atas :
a.
Media Audio Visual Gerak
Audio-visual
gerak atau sering disebut Audio-visual
murni yaitu
media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara
maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.Media audio
visual gerak, media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan
gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang
termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
a. Film
Film atau
gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri.
Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,
dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.[4]
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri
sebagi berikut:
a. Dapat menarik minat anak
b. Benar dan autentik.
c. Up to date dalam setting, pakaian
dan lingkungan.
d. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien.
e. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.
f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur.
g. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
b.
Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat
fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya
cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar
tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan
sendiri.
c.
Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan
gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang
dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui
siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi
pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai
tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi
pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh
karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
1) Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa
sekedar menghibur, tetapi yang lebih penting adalah mendidik melalui
pengalaman-pengalaman visual.
2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan
tujuan dan pengalaman belajar yang
terencana.
3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang
berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran
lainnya,
4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti
latihan, membaca,
5) diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat.
Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat
dilihat dan didengar secara bersamaan.
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal
interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang
ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian,
bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan merupakan tujuan
kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi:
a. Sebagai alat komunikasi
massa
Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi
masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit
komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem
komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi
masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.
b. Sebagi alat komunikasi
pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan komunikasinya terhadap
kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:
1)
Memperkokoh pola-pola
sosial budaya
2)
Melakukan adaptasi
terhadap kebudayaan
3)
Kemampuan untuk
mengubah norma-norma soaial budaya bangsa.
b. Media Audio Visual Diam
Media audio Visual atau sering di sebut media tidak
murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda . Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti:
1. Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan
alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh
sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media
visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah
jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi.
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat
digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon
emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami
konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin
banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep.
Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
3. Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio visual
cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat
keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan
proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media
audio-visual adalah sebagai berikut:
1)
Mereka biasanya
bersifat linier.
2) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
3) Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak.
4) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan
kognitif.
5) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan
interaktif murid yang rendah.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual.
Beberapa
Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
a) Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata,
tertulis atau lisan belaka.
b) Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
·
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas,
gambar, filmbingkai, film atau video.
·
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film
bingkai, film atau gambar.
·
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan tame line atau high speed photografi.
·
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara
verbal.
·
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi,
iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran
audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1)
Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja
dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2)
Biaya pengadaannya relative mahal
3)
Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka
siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
5.
Cara Pemakaian Media
Audio Visual Dalam Pembelajaran
Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus
dipersiapkan misalnya: Guru harus tahu cara pengoperasian media tersebut, Guru
harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang
pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan
dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran
agar dapat berfungsi secara optimal:
a.
Bahan yang disajikan
harus mengarah langsung pada masalah yang dibicarakan oleh kelompok, dalam
artian harus terarah.
b.
Bahan disajikan pada
waktu yang tepat sehingga tidak menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
c.
Pimpinan sebaiknya
mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
d.
Alat bantu sebaiknya
mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan sesuatu.
e.
Partisipasi pelajar
sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio visual digunakan.
f.
Rencana mutlak
diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan alat bantu lebih efektif.
g.
Beberapa alat bantu
sebaiknya digunakan.
h.
Alat bantu audio visual
sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan dengan baik.
KESIMPULAN
1. Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat
penting dalam proses belajar seperti : radio pendidikan alat
perekam pita magnetik dan laboratorium bahasa. Media audio visual yaitu : Jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar
yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain
sebagainya.
2.Jenis-jenis media audio visual ada dua yaitu media audio visual gerak
dan media audio visual diam. Media audio visual gerak meliputi film, video dan
televisi. Sedangkan media audio visual diam meliputi Film bingkai suara (sound slides) dan film
rangkai suara.
3. Karakteristik media audio visual: bersifat linier; menyajikan visual
yang dinamis; digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya; merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak; dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;
serta berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
4. Kelebihan dan kekurangan media audivisual yaitu sesuai dengan jenis
media dari macam-macam bentuk media yang digunakan. Masing-masing media
tersebut memiliki kelbihan dan kekurang sendiri-sendiri sesuai dengan manfaat
penggunaannya.
5. Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus
dipersiapkan misalnya; guru harus tahu cara pengoprasian media tersebut, guru
harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang
pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan
dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran
agar dapat berfungsi secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman ,Arief.2011.Media Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sadiman ,Arief dan Hartoyo ,Hanung.1984.Media Pendidikan Pengertian ,Pengembangan
dan Pemanfaatan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Sudjana , Nana dan Rivai ,Ahmad.2009.Media Pengajaran.Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Arsyad, Azhar.2011.Media Pembelajaran .Jakarta:PT Rajagrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar